POPSRI (Perguruan Olahraga Pebcak Silat Sriwijaya)
Berbeda dengan seni olahraga pencak silat tradisional
lainnya, yang tersebar di bumi nusantara, POPSRI adalah sebuah perguruan pencak
silat tradisional yang dulunya hanya dapat dipelajari oleh putra putri dari
keturunan para priyai keraton Palembang Darusalam. Dan pencak silat ini aslinya
adalah sebuah ilmu kuntaw palembang yang memiliki jurus-jurus ilmu silat
mematikan, di lain sisi pencak silat palembang adalah ilmu beladiri simpanan yang
hanya diwariskan khususnya keturunan para bangsawan kota palembang tempo dulu.
Itupun hanya sebatas bangsawan yang bergelar RADEN, yang sudah jelas asal usul
keluarga keturunannya.
Sementara yang bergelar kemas, kiagus, masagus, atau cili
(Gelar bangsawan Palembang terendah) hanya jadi pengembira saja. Sebatas
penabuh gamelan atau tim pendukung persenjataan dan perlengkapan peralatan yang
diperlukan dalam pertunjukan atraksi pencak silat. Karena itu seni bela
tradisional wonk palembang ini nyaris pudar karena derlindas oleh masuknya
berbagai unsur seni bela diri impor dari jepang (Karate ), Korea ( Tae Kwon Do
), China (Wushu).
Namun semenjak tahun 1970 sampai dengan tahun 1990-an, perguruan
pencak silat palembang mulai bisa membuka diri di masyarakat kota palembang.
Ketika itu, para pendekar bangsawan sriwijaya, khususnya putra putri palembang
yang bergelar raden, membentuk perguruan pencak silat yang bernama PKPA (Pencak
Keraton Palmbang Asli ) Raden Abdul Hamid Ternate, seorang tokoh pendekar pencak
silat keturunan langsung dari Sultan Mahmud Badarudin II, Seorang sultan
palembang Darusalam yang di asingkan belanda ke ternate maluku utara.
Pada tahun 1929, Raden Abdul Hamid Ternate pulang ke tanah
leluhurnya di kota palembang, dan memulai membuka perguruan pencak silat
palembang sementara keturunan priyai palembang lainnya membentuk PPSPP
(Perguruan Pencak silat Priyai Palembang) dan pada tahun 1970 salah seorang
muridnya Raden Dencik yang sudah menjadi guru besar membentuk POPSRI (Perguruan
Olahraga Pencak Silat Sriwijaya) diembun
oleh priyai keturunan Kiagus M.Zainudin Ahmad Rajo yang lebih akrab di panggil
Mang Oding (Alm). Semasa hidupnya Mang Oding mengajar pencak silat secara
terbuka terhadap seluruh generasi muda kota palembang.
Sejak saat itu di kota palembang mulai bermunculan perguruan
pencak silat lainnya, baik lokal maupun nasional, dan sejak berdirilah
kepengurusan IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia) di kota palembang.
Dan untuk mengenbangkan pencak silat kebanggaan wonk
palembang ini, POPSRI ketika itu sering tampil tayang langsung di TVRI. Bukan
itu saja, dalam setiap turnamen kejuaraan pencak silat yang diselenggarakan
oleh IPSI baik tingkat regional kota palebang, (Sumatera selatan) maupun
nasional, para pendekar POPSRI, selalu
menyabit gelar juara.
Lima Keunggulan POPSRI
Lima
keunggulan POPSRI jika dibandingkan dengan berbagai perguruan pencak silat
lainnya yang ada di kota palembang ini, dan lima keunggulan itu adalah:
1. Perguruan Olahraga Pencak Silat
Sriwijaya (POPSRI) lebih mengutamakan nilai-nilai seni tatakrama dan khlakuk
karima melalui pendidikan moralitas bagi seluruh muridnya, khususnya menanamkan
rasa penghormatan ( Etika Sopan Santun) terhadap teman sesama perguruan
terutama terhadap seniornya, juga terhadap tuntunan keyakinan dengan bertaqwa
terhadap ALLAH SWT. Sikap patuh, hormat terhadap orang tua dan guru, itu
sebabnya nilai-nilai ibadah keislaman, ketaqwaan tercemin dalam jurus “salam
perguruan” POPSRI yang wajib di peragakan oleh setiap murid baik sebelum dan
sesudah latihan, maupun dalam setiap atraksi, bahkan dalam setiap pertarungan
di arena kejuaraan pencak silat regional hingga nasional. Maka perguruan POPSRI
ini di kenal sebagai perguruan pencaksilat yang santun dan berprestasi.
2. POPSRI sebagai wadah penerus dan
pelestari nilai-nilai seni budaya pencak silat warisan leluhur dari Keraton
kesultanan Palembang Darusalam, adalah sebuah perguruan pencak silat yang
mengemban amanah untuk mewujudkan generasi penerus masyarakat kota palembang
yang cinta damai, dan berbudaya leluhur,
dengan memiliki ilmu bela diri yang mampu melindungi dirinya sendiri dan
keluarganya, dari berbagai ancaman, hingga dapat menciptakan keamanan bagi
dirinya, keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya.
3. POPSRI sebagai saraha perguruan
pencak silat tertua di palembang, yang sekaligus merupakan salah satu perguruan
pencak silat yang menjadi pendiri lahirnya IPSI di sumatera selatan, adalah
satu-satunya perguruan pencak silat yang mampu bertahan dan tetap eksis dari
generasi ke generasi, meskipun tanpa bantuan dari pemerintah daerah baik
propinsi maupun kota. Karena perguruan ini di biayai oleh dana swadaya dan
gotong royong dari para dewan guru dan murid, menyebabkan perguruan ini cukup
disegani oleh perguran lain di kota ini.
4. POPSRI sebagai pencetak insan
pendekar tangguh dan atlit pencak silat yang berpreastasi dan sportif yang
setiap muridnya di harapkan dapat menjadi insan pendekar yang berpreastasi
nyata, baik di gelanggang kejuaraan tingkat regional hingga ketingkat nasional
yang diselnggarakan oleh IPSI, baik dalam event Pra PON maupun Kejuaraan PON,
bahkan hingga ketingkat Seagame sebagai mana yang telah di contohkan oleh para
pendahulunya yang saat ini sudah menjadi guru besar POPSRI. Karena POPSRI
mengutamahan smangat sportifitas yang tinggi dan nilai persahabatan serta
kekeluargaan yang kental terhadap sesama atlit pencak silat nasional.
5. POPSRI bukan sekedar perguruan pencak
silat biasa namun lebih dari itu POPSRI adalah sebuah perguruan pencak silat
yang mempersatukan bergabai element generasi muda khususnya masyarakat kota
palembanh, yang lahir dari bergagai latar keturunan yang berbeda, untuk bersatu
padu melestarikan nilai-nilai seni budaya keraton palembang. Maka POPSRI,
sebagai perguruan pencak silat, memiliki dua mata sisi yang berbeda yaitu seni
pencak yang menggunakan busana adat pendekar palembang yang diiringi gamelan
seni beladiri keraton palembang, merupakan benteng pertahanan terakhir dari
keragaman seni budaya keraton palembang. Disisi lain POPSRI sebagai wadah seni olah
raga silat yang wajib menyumbangkan oreastasi nyata. Setiap atlitnya memiliki
busana pendekar sriwijaya sebagai pemersatu antar kelompok masyarakat dengan
warna busana Kuning Hitam. Meskipun POPSRI yang pernah berjaya di gelanggang
nasional tahun 1980an dan sudah hampir selama 30 tahun menghilang dari kanca
kejuaraan nasional, namun kini mulai bangkit kembali memperkokoh keberadaan
kesultanan palembang darusalam. Semua ini di landasi oleh rasa persaudaraan
yang kental dan semangat perjuangan para pendekar POPSRI yang rata-rata pernah
menjadi atlit pencak islat nasional untuk meneruskan cita-cita pendiri POPSRI
sebagai pencak silat keraton yang nyaris pudar. Sekarang mulai bersinar
kembali.
Untuk itu pemerintah daerah kota palembang dan pemerintah
propindi sumatera selatan diharapkan dapat menjamin kelestarian seni budaya
leluhur sejarah wonk palembang ini melalui pembinaan dan pengembangan budaya
sebagai aset sumatera selatan dalam membangun jati dini bangsa.
mangcik dimano sekarang perguruan popsri ? masih ado dak
BalasHapusPerguruan popsri pusat nyo ado di jeramba karang deket kantor wali kota...
Hapusbagaimana cara ikut bergabung
BalasHapusBisa datang untuk mengisi formulir
HapusWak ibu.aq pgen ank aq gabung.dmi menjaga warisañ leluhur.ank aq umur 5 tahun.ck mno cro y.mhkn info y.salm sungkem dri kmi kms.fachmi
BalasHapusNak gabung dimano Bae ?
BalasHapus